Senin, 09 Juli 2012

Odalan


1.      Odalan

a.       Waktu Berkunjung
Hari : Senin
Tanggal        : 27 April 2009
Waktu          : 15.45 – 17.00 WITA
Alamat         : -
b.      Penerima      : Beli Ketut Juna
c.       Kegiatan Mahasiswa
               Sebelum memasuki tempat odalan kami diharuskan memakai sarung dan ikat kepala bagi laki-laki dan selendang bagi wanita. Hal ini dimaksudkan untuk menghormati masyarakat disitu (mengikuti/melihat odalan). Selain itu kami juga mendengarkan ceramah dan mengajukan beberapa pertanyaan, kemudian kami dipersilahkan masuk untuk melihat kegiatan odalan dan kami juga diijinkan untuk mengambil beberapa gambar sebagai dokumentasi.
d.      Informasi Materi
               Odalan merupakan sebuah tradisi di Bali yang benar-benar dihormati dan sakral. Bagi wanita yang sedang berhalangan dilarang masuk, karena tempat odalan ini benar-benar dianggap suci.
               Menurut pak Wayang odalan berasal dari kata medal (keluar) dan oton yang artinya datangnya. Di odalan ada yang dinamakan radhite sama dengan minggu atau dewa matahari sedangkan soma sama dengan senin atau dewa bulan, pasaran (odalan) jatuh atau bergantian setiap 5 hari sekali.
               Tempat ibadah orang hindhu (pura) terdapat 3 tingkatan yang disebut dengan tri Mandala :
1)      Madyaning Mandala
         Tempat yang dianggap paling suci dan tidak setiap orang boleh masuk.
2)      Mandala Utama
         Tempat untuk melakukan ibadah dan bagi wanita yang sedang berhalangan dilarang masuk.
3)      Nistaning Mandala
         Tempat bagi mereka yang dikatakan belum suci atau masih kotor.
               Tapi dalam odalan ke-3 tingkatan atau tri mandala tidak berlaku. Bagi orang Hindu terdapat 3 hukum alam yaitu:
­   Adyaksa Pramana
­   Dityaksa Pramana
­   Adapa Pramana
                                 Odalan terdiri dari beberapa tahapan:
1)      Sakala dan niskala (nyata dan tidak nyata)
2)      Upacara kebeiji
               Upacara di Bali tidak luput dari upacara air (memohon air)
3)      Puncak upacara odalan
4)      Penejangan, pependetan, tari wewaliyan.
5)      Bersembahyan bersama (acara penutup)
e.       Kelemahan atau kendala
               Jalan raya yang sempi, yang cukup menjadi kendala dalam perjalanan menuju tempat odalan. Dan tidak adanya tempat parkir, keterbatasan waktu berkunjung, kurang kerasnya nara sumber dalam memberikan penjelasan serta sempitnya tempat odalan. Sehingga membuat mahasiswa berdesak-desakan memasuki tempat odalan karena itu dibatasi 10 anak tiap memasuki tempak odalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar