1.
Odalan
a. Waktu
Berkunjung
Hari : Senin
Tanggal :
27 April 2009
Waktu :
15.45 – 17.00 WITA
Alamat :
-
b. Penerima
: Beli Ketut Juna
c. Kegiatan
Mahasiswa
Sebelum memasuki tempat odalan kami diharuskan memakai
sarung dan ikat kepala bagi laki-laki dan selendang bagi wanita. Hal ini
dimaksudkan untuk menghormati masyarakat disitu (mengikuti/melihat odalan).
Selain itu kami juga mendengarkan ceramah dan mengajukan beberapa pertanyaan,
kemudian kami dipersilahkan masuk untuk melihat kegiatan odalan dan kami juga
diijinkan untuk mengambil beberapa gambar sebagai dokumentasi.
d. Informasi
Materi
Odalan merupakan sebuah tradisi di Bali yang
benar-benar dihormati dan sakral. Bagi wanita yang sedang berhalangan dilarang
masuk, karena tempat odalan ini benar-benar dianggap suci.
Menurut pak Wayang odalan berasal dari kata medal
(keluar) dan oton yang artinya datangnya. Di odalan ada yang dinamakan radhite
sama dengan minggu atau dewa matahari sedangkan soma sama dengan senin atau dewa
bulan, pasaran (odalan) jatuh atau bergantian setiap 5 hari sekali.
Tempat ibadah orang hindhu (pura) terdapat 3 tingkatan
yang disebut dengan tri Mandala :
1) Madyaning
Mandala
Tempat
yang dianggap paling suci dan tidak setiap orang boleh masuk.
2) Mandala
Utama
Tempat untuk melakukan ibadah dan bagi wanita yang sedang
berhalangan dilarang masuk.
3) Nistaning
Mandala
Tempat bagi mereka yang dikatakan belum suci atau masih
kotor.
Tapi dalam odalan ke-3 tingkatan atau tri mandala
tidak berlaku. Bagi orang Hindu terdapat 3 hukum alam yaitu:
Adyaksa
Pramana
Dityaksa
Pramana
Adapa
Pramana
Odalan terdiri
dari beberapa tahapan:
1) Sakala
dan niskala (nyata dan tidak nyata)
2) Upacara
kebeiji
Upacara
di Bali tidak luput dari upacara air (memohon air)
3) Puncak
upacara odalan
4) Penejangan,
pependetan, tari wewaliyan.
5) Bersembahyan
bersama (acara penutup)
e. Kelemahan
atau kendala
Jalan raya yang sempi, yang cukup menjadi kendala
dalam perjalanan menuju tempat odalan. Dan tidak adanya tempat parkir,
keterbatasan waktu berkunjung, kurang kerasnya nara sumber dalam memberikan
penjelasan serta sempitnya tempat odalan. Sehingga membuat mahasiswa berdesak-desakan
memasuki tempat odalan karena itu dibatasi 10 anak tiap memasuki tempak odalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar