Rabu, 04 Juli 2012

TINGKAT PENCAPAIAN BELAJAR KONSEP


A      Pengertian Tingkat Pencapaian Belajar Konsep
              Belajar dapat diartikan merupakan proses paling penting bagi manusia dan ia mencakup   
      segala sesuatu yang difikirkan dan dikerjakan.
Konsep menurut KBBI berarti rancangan konsep dapat dilambangkan dalam bentuk suatu kata yang mewakili suatu kelas objek kejadian, kegiatan atau hubungan yang mempunyai atribut yang sama, sedangkan belajar konsep merupakan hasil utama pendidikan, konsep merupakan hasil utama pendidikan, konsep – konsep merupakan batu – batu pembangun ( building  blocks ) berfikir, konsep merupakan dasar bagi proses – proses mental yang lebih tinggi untuk merumuskan prinsip – prinsip dan generalisasi – generalisasi untuk memecahkan masalah seorang siswa harus mengetahui aturan – aturan yang relevan dan aturan – aturan ini didasarkan pada konsep – konsep.

A      Tingkat – tingkat pencapian konsep
Pengembangan konsep – konsep melalui suatu seri tingkatan. Tingkat – tingkat itu mulai dengan hanya mampu menunjukkan suatu contoh dari suatu konsep hinga dapat sepenuhnya menjelaskan ateibut-atribut konsep. Kita tidak mencapai semua konsep kita pada tingkat yang sama. Sebagian besar dari kita dapat menjelaskan secara sempurna atribut-ateibut dari konsep buku. Walaupun penjelasan – penjelasan kita berbeda, kita masih dapat mengkomunikasikan definisi yang adekuat pada orang lain.Mungkin kita pernah mengalami waktu seseorang menanyakan konsep kita tentang suatu kata, kita dapat menghubungkan kata itu pada konsep – konsep yang lain, atau menggunakannya dalam suatu kalimat, tetapi tidak dapat mendefinisikannya secara formal. Kita mencapai konsep – konsep pada tingkat – tingkat yang berbeda.
Klausmeier ( 1977 ) menghipotesiskan, bahwa ada empat tingkat pencapaian konsep. Tingkat – tingkat ini muncul dalam urutan yang invarian. Orang sampai pada pencapaian tingkat tertinggi dengan kecepatan yang berbeda – beda, dan ada kondep – konsep yang tidak pernah tercapai pada tingkat yang paling tinggi. Konsep – konsep yang berbeda dipelajari pada usia – usia yang berbeda. Dari teori perkembangan piaget kita mengetahui, bahwa anak – anak yang masih kecil baru dapat belajar konsep – konsep konkret, sedangkan konsep – konsep yang lebih sulit atau lebih abstrak dipelajari setelah mereka besar.
Empat tingkat pencapaian konsep menurut Klausmeier adalah tingkat konkret, tingkat identitas, tingkat klasifikasi ( Classificatory ), dan tingkat formal. Ia menerapkan tingkatan – tingkatan ini hanya pada konsep – konsep yang mempunyai lebih dari satu contoh, yang mempunyai contoh – contoh yang dapat diamati, atau wakil – wakil ( representations ) dari contoh – contoh dan konsep – konsep ini didefinisikan dalam atribut – atrbut. Konsep – konsep relasional dan kosep – konsep lain mungkin mempunyai hanya sebagian dari kualitas – kualitas ini, jadi mungkin konsep – konsep itu mengikuti pola pencapaian yang berbeda. Namun konsep – konsep yang diajarkan dr sekolah pada umumnya memenuhi persyaratan yang dikemukakan oleh Klausmeier. Uraian tentang empat ( 4 ) tingkat pencapaian konsep Klausmeier sebagai berikut:
1.      Tingkat Konkret
Kita dapat menyimpulkan, bahwa seseorang telah mencapai kosep pada tingkat konkret, apabila orang itu mengenal suatu benda yang telah dihadapinya sebelumnya. Seorang anak kecil yang pernah memperoleh kesempatan bermain dengan mainan, dan ia membuat respons yang sama waktu ia melihat mainan itu kembali, telah mencapai konsep tingkat konkret.
Ciri – ciri penempatan konsep tingkat konkrit adalah sebagai berikut:
a.       Harus dapat mengenal benda
b.      Dapat membedakan benda dari berbagai stimulus – stimulus dilingkungan
c.       Menyajikan benda sebagai gambaran mental
d.      Menyimpan gambaran mental itu
2.      Tingkat Identitas
Pada tingkat identitas, seorang akan mengenal suatu objek ( a ) sesudah selang suatu waktu, ( b ) bila orang itu mempunyai orientasi ruang ( spatial orientations ) yang berbeda terhadap objek itu, atau ( c ) bila objek itu  ditentukan melalui suatu cara indera ( sense modality ) yang berbeda, misalnya mengenal suatu bola dengan cara menyentuh bola itu dengan melihatnya.
Selain ketiga operasi yang dibutuhkan untuk pencapaian tingkat konkret, yaitu ; memperhatikan, mendiskriminasikan dan mengingat siswa harus dapat mengadakan generalisasi, untuk mengenal bahwa dua bentuk atau lebih yang identik dari benda yang sama adalah anggota dari kelas yang sama. Ada ahli psikologi yang menggunakan istilah – istilah yang berbeda untuk menunjukkan dua tingkat pencapaian konsep ini. Gagne (1976) menggunakan istilahdiskriminasi untuk tingkat konkret, dan generalisasi dari diskriminasi untuk tingkat identitas.
3.      Tingkat Klasifikasi ( Clasificatory )
Pada tingkat klasifikatori, siswa mengenal persamaan ( Equivalence ) dari dua contoh yang berbeda dari kelas yang sama. Walaupun siswa itu tidak dapat menentukan kriteria atribut maupun menentukan kata yang dapat mewakili konsep itu, ia dapat mengklasifikasikan contoh – contoh dan non contoh – non contoh dari konsep, sekalipun contoh – contoh dan non contoh – non contoh itu mempunyai banyak atribut – atribut yang mirip.
Operasi mental tambahan yang terlibat dalam pencapaian konsep pada tingkat klasifikatori ialah mengadakan generalisasi bahwa dua contoh atau lebih sampai batas – batas tertentu itu ekuivalen. Dalam opersi mental ini siswa berusaha untuk mengabstraksi kualitas – kualitas yang sama yang dimiliki oleh objek – objek itu.
4.      Tingkat Formal
Untuk pencapaian konsep pada tingkat formal, siswa harus dapat menentukan atribut – atribut yang membatasi konsep. Kita dapat menyimpulkan bahwa siswa telah mencapai suatu konsep pada tingkat formal, bila siswa itu dapat memberi nama konsep itu, mendefinisikan konsep itu dalam bentuk atribut – atribut, mendeskriminasi dan memberi nama atribut – atribut yang membatasi, dan mengevaluasi atau memberikan secara verbal contoh – contoh dan non contoh dari konsep.
Lebih jauh, Klausmeier menyebutkan operasi bersifat induktif dan deduktif pada pencapaian konsep tingkat formal. Sifat induktif ada dua macam yaitu pertama,siswa merumuskan aturan – aturan dari peristiwa – peristiwa dengan beberapa contoh positif yang berbeda, dan kedua , merumuskan dan menguji serta memperbaiki hipotesis – hipotesis kemudian, sifat deduktif mirip dengan asimilasi konsep ( seperti pada cara memperoleh konsep )


A.    Kesimpulan
Belajar merupakan proses paling penting bagi manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang di fikirkan dan dikerjakan, konsep –konsep merupakan batu – batu pembangunan ( building blocks ) berpikir bagi proses – peoses mental yang lebih tinggi untuk merumuskan prinsip – prinsip dan generalisasi untuk memecahkan masalah seorang siswa.
Dalam konsep ini Klausmeier ( 1977 ) mengemukakan ada 4 tingkat pencapaian belajar konsep. Konsep tersebut hanya mampu menunjukkan suatu contoh dan dapat menjelaskan atribut – atribut konsep, walaupun penjelasan kita berbeda. Kita masih dapat mengkombinasikan definisi yang dekat pada orang lain.
Tingkat pencapaian belajar konsep yaitu tingkat konkret, tingkat identitas, tingkat kladifikasi dan tingkat formal. Konsep – konsep yang diajarkan disekolah pada umumnya memenuhi persyaratan yang dikemukakan oleh Klausmeier diatas.
Klausmeier juga menyebutkan ada dua operasi yaitu operasi induktif dan operasi deduktif. Keduanya juga bersngkutan dengan tingkat – tingkat pencapaian belajar konsep.



DAFTAR PUSTAKA


Dahar, Ratna wilis.1989. Teori – Teori Belajar. Jakarta : Erlangga
Thanthowi Ahmad, Drs 1993. Psikologi Pendidikan. Bandung : Angkasa
Tri Anni Catharina, Drs Mpd. Dkk. 2006. Psikologi Belajar. Semarang UNNES PRESS


Tidak ada komentar:

Posting Komentar