A Pengertian Tingkat Pencapaian Belajar Konsep
Belajar dapat diartikan merupakan proses paling
penting bagi manusia dan ia mencakup
segala sesuatu yang difikirkan dan
dikerjakan.
Konsep menurut KBBI berarti rancangan konsep dapat
dilambangkan dalam bentuk suatu kata yang mewakili suatu kelas objek kejadian,
kegiatan atau hubungan yang mempunyai atribut yang sama, sedangkan belajar
konsep merupakan hasil utama pendidikan, konsep merupakan hasil utama
pendidikan, konsep – konsep merupakan batu – batu pembangun ( building blocks ) berfikir, konsep merupakan dasar
bagi proses – proses mental yang lebih tinggi untuk merumuskan prinsip –
prinsip dan generalisasi – generalisasi untuk memecahkan masalah seorang siswa
harus mengetahui aturan – aturan yang relevan dan aturan – aturan ini
didasarkan pada konsep – konsep.
A Tingkat – tingkat pencapian konsep
Pengembangan konsep – konsep melalui suatu seri tingkatan.
Tingkat – tingkat itu mulai dengan hanya mampu menunjukkan suatu contoh dari
suatu konsep hinga dapat sepenuhnya menjelaskan ateibut-atribut konsep. Kita
tidak mencapai semua konsep kita pada tingkat yang sama. Sebagian besar dari
kita dapat menjelaskan secara sempurna atribut-ateibut dari konsep buku.
Walaupun penjelasan – penjelasan kita berbeda, kita masih dapat
mengkomunikasikan definisi yang adekuat pada orang lain.Mungkin kita pernah
mengalami waktu seseorang menanyakan konsep kita tentang suatu kata, kita dapat
menghubungkan kata itu pada konsep – konsep yang lain, atau menggunakannya
dalam suatu kalimat, tetapi tidak dapat mendefinisikannya secara formal. Kita
mencapai konsep – konsep pada tingkat – tingkat yang berbeda.
Klausmeier ( 1977 ) menghipotesiskan, bahwa ada empat
tingkat pencapaian konsep. Tingkat – tingkat ini muncul dalam urutan yang
invarian. Orang sampai pada pencapaian tingkat tertinggi dengan kecepatan yang
berbeda – beda, dan ada kondep – konsep yang tidak pernah tercapai pada tingkat
yang paling tinggi. Konsep – konsep yang berbeda dipelajari pada usia – usia
yang berbeda. Dari teori perkembangan piaget kita mengetahui, bahwa anak – anak
yang masih kecil baru dapat belajar konsep – konsep konkret, sedangkan konsep –
konsep yang lebih sulit atau lebih abstrak dipelajari setelah mereka besar.
Empat tingkat pencapaian konsep menurut Klausmeier
adalah tingkat konkret, tingkat identitas, tingkat klasifikasi ( Classificatory
), dan tingkat formal. Ia menerapkan tingkatan – tingkatan ini hanya pada
konsep – konsep yang mempunyai lebih dari satu contoh, yang mempunyai contoh –
contoh yang dapat diamati, atau wakil – wakil ( representations ) dari contoh –
contoh dan konsep – konsep ini didefinisikan dalam atribut – atrbut. Konsep – konsep
relasional dan kosep – konsep lain mungkin mempunyai hanya sebagian dari
kualitas – kualitas ini, jadi mungkin konsep – konsep itu mengikuti pola
pencapaian yang berbeda. Namun konsep – konsep yang diajarkan dr sekolah pada
umumnya memenuhi persyaratan yang dikemukakan oleh Klausmeier. Uraian tentang
empat ( 4 ) tingkat pencapaian konsep Klausmeier sebagai berikut:
1.
Tingkat Konkret
Kita dapat menyimpulkan, bahwa seseorang telah
mencapai kosep pada tingkat konkret, apabila orang itu mengenal suatu benda yang
telah dihadapinya sebelumnya. Seorang anak kecil yang pernah memperoleh
kesempatan bermain dengan mainan, dan ia membuat respons yang sama waktu ia
melihat mainan itu kembali, telah mencapai konsep tingkat konkret.
Ciri – ciri penempatan konsep tingkat konkrit adalah
sebagai berikut:
a.
Harus dapat mengenal benda
b.
Dapat membedakan benda dari berbagai stimulus –
stimulus dilingkungan
c.
Menyajikan benda sebagai gambaran mental
d.
Menyimpan gambaran mental itu
2.
Tingkat Identitas
Pada tingkat identitas, seorang akan mengenal suatu
objek ( a ) sesudah selang suatu waktu, ( b ) bila orang itu mempunyai
orientasi ruang ( spatial orientations ) yang berbeda terhadap objek itu, atau
( c ) bila objek itu ditentukan melalui
suatu cara indera ( sense modality ) yang berbeda, misalnya mengenal suatu bola
dengan cara menyentuh bola itu dengan melihatnya.
Selain ketiga operasi yang dibutuhkan untuk pencapaian
tingkat konkret, yaitu ; memperhatikan, mendiskriminasikan dan mengingat siswa
harus dapat mengadakan generalisasi, untuk mengenal bahwa dua bentuk atau lebih
yang identik dari benda yang sama adalah anggota dari kelas yang sama. Ada ahli psikologi yang
menggunakan istilah – istilah yang berbeda untuk menunjukkan dua tingkat
pencapaian konsep ini. Gagne (1976) menggunakan istilahdiskriminasi untuk
tingkat konkret, dan generalisasi dari diskriminasi untuk tingkat identitas.
3.
Tingkat Klasifikasi ( Clasificatory )
Pada tingkat klasifikatori, siswa mengenal
persamaan ( Equivalence ) dari dua contoh yang berbeda dari kelas yang sama.
Walaupun siswa itu tidak dapat menentukan kriteria atribut maupun menentukan
kata yang dapat mewakili konsep itu, ia dapat mengklasifikasikan contoh –
contoh dan non contoh – non contoh dari konsep, sekalipun contoh – contoh dan
non contoh – non contoh itu mempunyai banyak atribut – atribut yang mirip.
Operasi mental tambahan yang terlibat dalam pencapaian
konsep pada tingkat klasifikatori ialah mengadakan generalisasi bahwa dua
contoh atau lebih sampai batas – batas tertentu itu ekuivalen. Dalam opersi
mental ini siswa berusaha untuk mengabstraksi kualitas – kualitas yang sama
yang dimiliki oleh objek – objek itu.
4.
Tingkat Formal
Untuk pencapaian konsep pada tingkat formal, siswa
harus dapat menentukan atribut – atribut yang membatasi konsep. Kita dapat menyimpulkan
bahwa siswa telah mencapai suatu konsep pada tingkat formal, bila siswa itu
dapat memberi nama konsep itu, mendefinisikan konsep itu dalam bentuk atribut –
atribut, mendeskriminasi dan memberi nama atribut – atribut yang membatasi, dan
mengevaluasi atau memberikan secara verbal contoh – contoh dan non contoh dari
konsep.
Lebih jauh, Klausmeier menyebutkan operasi bersifat
induktif dan deduktif pada pencapaian konsep tingkat formal. Sifat induktif ada
dua macam yaitu pertama,siswa merumuskan aturan – aturan dari peristiwa –
peristiwa dengan beberapa contoh positif yang berbeda, dan kedua , merumuskan
dan menguji serta memperbaiki hipotesis – hipotesis kemudian, sifat deduktif
mirip dengan asimilasi konsep ( seperti pada cara memperoleh konsep )
A. Kesimpulan
Belajar merupakan proses paling penting bagi manusia
dan ia mencakup segala sesuatu yang di fikirkan dan dikerjakan, konsep –konsep
merupakan batu – batu pembangunan ( building blocks ) berpikir bagi proses –
peoses mental yang lebih tinggi untuk merumuskan prinsip – prinsip dan
generalisasi untuk memecahkan masalah seorang siswa.
Dalam konsep ini Klausmeier ( 1977 ) mengemukakan ada
4 tingkat pencapaian belajar konsep. Konsep tersebut hanya mampu menunjukkan
suatu contoh dan dapat menjelaskan atribut – atribut konsep, walaupun
penjelasan kita berbeda. Kita masih dapat mengkombinasikan definisi yang dekat
pada orang lain.
Tingkat pencapaian belajar konsep yaitu tingkat
konkret, tingkat identitas, tingkat kladifikasi dan tingkat formal. Konsep –
konsep yang diajarkan disekolah pada umumnya memenuhi persyaratan yang
dikemukakan oleh Klausmeier diatas.
Klausmeier juga menyebutkan ada dua operasi yaitu
operasi induktif dan operasi deduktif. Keduanya juga bersngkutan dengan tingkat
– tingkat pencapaian belajar konsep.
DAFTAR PUSTAKA
Dahar, Ratna
wilis.1989. Teori – Teori Belajar.
Jakarta :
Erlangga
Thanthowi Ahmad,
Drs 1993. Psikologi Pendidikan. Bandung : Angkasa
Tri Anni Catharina, Drs Mpd. Dkk. 2006. Psikologi Belajar. Semarang
UNNES PRESS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar